Menulis dan Diterbitkan atau Mati: Fenomena ‘Publish or Perish’ dalam Dunia Jurnal Ilmiah
Dalam dunia akademik, terdapat fenomena yang dikenal sebagai ‘Publish or Perish’, yang artinya adalah menulis dan diterbitkan atau mati. Fenomena ini merujuk pada tekanan yang dirasakan oleh para peneliti untuk terus menerbitkan karya ilmiah agar diakui dan dihormati dalam komunitas ilmiah.
Dalam konteks jurnal ilmiah, ‘Publish or Perish’ menjadi semakin penting karena jumlah publikasi dan kualitas penelitian yang diterbitkan oleh seorang peneliti dapat memengaruhi reputasi dan karir akademiknya. Para peneliti harus terus menerbitkan artikel-artikel dalam jurnal-jurnal terkemuka agar dapat memperoleh promosi, dana penelitian, atau kesempatan untuk berpartisipasi dalam konferensi internasional.
Namun, tekanan yang dirasakan oleh para peneliti untuk terus menerbitkan karya ilmiah juga dapat berdampak negatif. Beberapa peneliti mungkin cenderung mengejar jumlah publikasi tanpa memperhatikan kualitas penelitiannya, sehingga mengakibatkan penurunan standar dalam dunia jurnal ilmiah. Selain itu, ‘Publish or Perish’ juga dapat menyebabkan stres dan kelelahan bagi para peneliti yang harus menghadapi tenggat waktu yang ketat dan tingkat persaingan yang tinggi.
Untuk mengatasi fenomena ‘Publish or Perish’, para peneliti perlu memperhatikan keseimbangan antara kualitas dan kuantitas publikasi. Mereka juga perlu memilih jurnal-jurnal yang berkualitas dan memiliki reputasi yang baik untuk menerbitkan karya ilmiah mereka. Selain itu, institusi akademik dan penerbit jurnal juga perlu mempertimbangkan alternatif evaluasi kinerja peneliti yang tidak hanya berfokus pada jumlah publikasi, tetapi juga pada dampak dan kualitas penelitian yang dihasilkan.
Dalam menghadapi fenomena ‘Publish or Perish’, penting bagi para peneliti untuk tetap memprioritaskan integritas dan etika dalam penelitian mereka. Mereka juga perlu memahami bahwa tujuan utama dari publikasi karya ilmiah adalah untuk berkontribusi pada pengetahuan dan memperbaiki kehidupan manusia, bukan sekadar untuk memenuhi tuntutan akademik semata.
Referensi:
1. Merton, R. K. (1968). The Matthew effect in science. Science, 159(3810), 56-63.
2. Fanelli, D. (2010). “Positive” results increase down the Hierarchy of the Sciences. PLoS ONE, 5(4), e10068.
3. Larivière, V., et al. (2016). A simple proposal for the publication of journal citation distributions. arXiv preprint arXiv:1608.02792.